Alhamdulillah ‘Ala Kulli Haal

Ujian dalam hidup selalu saja datang, entah tiap bulan, minggu bahkan hari.. Layaknya sebuah tes di sekolah untuk menentukan kelulusan siswanya.. Yang akhirnya dapat diketahui, luluskah kita dari ujian itu? dan siapkah untuk menempuh ujian selanjutnya?

Dan yang perlu dipahami dengan adanya ujian kehidupan, menunjukkan adanya kesalahan atau khilaf yang telah kita lakukan..

Allah berfirman yang artinya: ”Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka itu disebabkan karena perbuatan tangan kalian, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan tersebut)”. (Asy Syuuraa: 30)

Astaghfirullah wa atuubu ilaihi..

Mungkinkah Karena KORUPSI?

Negara kita seakan-akan tidak henti-hentinya dilanda musibah, entah gempa, gunung berapi, tanah longsor, banjir, pemerintah yang tidak amanah dan lain-lainnya. Ada apakah? Kenapa kok bisa seperti ini akhirnya? Mungkin itu pertanyaan yang selalu kita cari-cari jawabannya, entah melalui hal yang ilmiah ato sekedar menghubung-hubungkan dengan yang tidak jelas kebenarannya.

Padahal, jika kita merujuk kepada sumber yang telah terpercaya, kepada surat cinta yang dikirim oleh sang pencipta, tentunya dengan sangat mudah kita kan mengetahui jawabannya.

Ya, jawabannya sudah ada, hanya saja kita menyepelekannya bahkan menghiraukan peringatan yang telah diberikan kepada kita.

Untukmu Wahai Hati

Hati…
Masihkah dirimu putih..
Menahan diri tuk bermaksiat terhadap ilahi..

Hati..
Masihkah dirimu suci..
Berkata manis nan indah terdengar diri..
Namun bukan sekadar dilisan ini…
Tapi disertai ikhlas hanya mengharap ridho sang Rabbi…

Terucap Kata Maaf Untuknya

Kata “Maaf” mungkin mudah diucapkan tapi terasa berat di lisan. Tidaklah seseorang yang mengatakan maaf melainkan ada kebesaran di hatinya. Ia tidak sekedar memaafkan lewat lisannya, namun hatinya pun ikut memaafkannya.

Maaf dan memaafkan adalah diantara sikap terpuji yang seharusnya dimiliki setiap orang. Karena manusia adalah tempatnya salah, dan tidak terlepas dari kekurangan serta kesalahan. Sehingga wajarlah jika terkadang kita meminta maaf dan terkadang pula dituntut memaafkan.

Pengalaman Hidup Akan Kunci Kesuksesan

Meraih apa yang diinginkan itu tidak selalu mudah, namun tidak juga terlalu sulit. Dan tiap orang punya usahanya masing-masing untuk mewujudkannya. Ada yang hanya usaha sedikit langsung menunjukkan hasil, dan banyak juga yang usahanya sangat banyak, kerja keras banting tulang, namun hasilnya tidak sesuai harapan. Semua itu tergantung kepada Takdir Allah dan keyakinan kita akannya.

Seiring bertambahnya umur, variabel-variabel kesuksesan ternyata semakin banyak. Dahulu ketika awal-awal mencoba meraih sesuatu yang diinginkan. Cara untuk meraih kesuksesan hanya 3, yakni dengan berusaha keras, bersabar dan berdoa.

Ketenaran Yang Sesungguhnya

Untuk apa kita terkenal di tengah masyarakat hanya karena ingin mendapatkan pujian dari mereka? Untuk apa kita popular di masyarakat hanya karena ingin dikenal dan diketahui banyak orang? Untuk apa kita tenar di tengah mereka hanya karena ingin diakui kemampuannya? Untuk apa?

Tidaklah seseorang mencari ketenaran, kepopuleran atau ingin terkenal melainkan ada penyakit di dalam hatinya.

Apalah artinya terkenal di dunia namun tidak terkenal di akhirat nantinya? Apalah artinya terkenal sebagai orang yang terkaya atau selainnya, jika kehancuran yang akan di dapatkannya? Apalah artinya terkenal sebagai orang yang baik di dunia, namun akhirnya hanya sebagai seorang penghuni neraka?

Ketenaran Yang Menipu

Merupakan hal yang wajar jika seseorang ingin terkenal, ingin dikenal oleh banyak orang. Ingin dirinya diakui sebagai seorang yang sukses atau selainnya. Dan ini merupakan manusiawi, yang pastinya setiap orang ada terbesit keinginan di dalam hatinya.

Namun, apakah ketenaran dapat membuat seseorang menjadi orang yang bahagia? Bisakah orang yang terkenal menjadikan dirinya lepas dari dari kesusahan dan semisalnya? Tentunya tidak, bahkan kebanyakannya justru membuat repot seseorang dan tersiksa kehidupannya.

Kesabaran Yang Tak Berbatas

Kata “sabar” adalah kata yang pertama kali keluar ketika seseorang mendapatkan musibah. Dan tidak ada yang lebih pantas dan cocok untuk dikatakan bagi orang yang tertimpa musibah selain kata “SABAR”.

Akan tetapi, tidak semua orang merespon dengan baik ketika mendengarnya. Ada yang menerima dengan lapang dada dan banyak juga yang menolaknya seraya mengatakan hal-hal yang tidak sepatutnya.

Padahal telah Allah tegaskan, segala hal yang menimpa diri kita adalah karena ulah dan perbuatan diri kita masing-masing. Semua musibah yang terjadi kepada kita adalah karena kesalahan kita sendiri.

Bukti Kejantanan Pria

Kebanyakan kita mensifati seseorang yang jantan adalah dengan tingginya badan, berototnya tubuh, gagah, tegas ketika berbicara, pemberani dan lain sebagainya. Namun hal itu hanyalah sebagian kecil dari sifat-sifat kejantanan seorang pria. Karena ada tanda terbesar kejantanan seorang pria yang harus dimiliki olehnya, hilang tanda tersebut maka hilangkan tanda terbesar kejantanannya.

Lantas apa ciri kejantanan terbesar bagi seorang pria?

Lisan Yang Terjaga

Lisan merupakan organ lunak namun dapat menusuk tajam ke relung hati seseorang. Tidaklah suatu lisan, melainkan dapat memberikan kebaikan atau keburukan sekaligus kepada pemiliknya.

Lisan yang tidak terjaga, senantiasa akan mengeluarkan perkataan-perkataan kotor dan kasar. Dan akan menjauhkan pemiliknya dari ridho manusia terlebih dari ridho Allah Ta’ala

Seorang pemilik lisan yang baik, ia akan senantiasa menjaga lisannya dari perkataan keji dan kasar yang bisa menyakiti atau bahkan menyesatkan orang lain dari kebaikan. Ia akan senantiasa berfikir terlebih dahulu sebelum berucap. Ia akan memikirkan dampak dari ucapannya terlebih dahulu sebelum berbicara. Dan ia akan senantiasa membawa lisannya kepada kebaikan, baik untuk dirinya ataupun orang lain.